keduasetelah padi Program pembangunan pertanian tanaman pangan pada dasarnya adalah untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat khususnya petani. Hal tersebut diatas dapat dicapai melalui peningkatan produksi pangan baik kualitas maupun kuantitasnya dengan tetap menjaga kelestarian sumber daya alam tanah dan air.
3 Kerbau. Kerbau merupakan hewan (makhluk hidup) yang termasuk dalam sumber daya alam organik. Pemanfaatan kerbau biasanya untuk pembantu petani dalam membajak sawah atau membawa hasil panen. Selain itu, kerbau juga biasa dimanfaatkan kotorannya untuk diolah menjadi pupuk. Perbesar.
Berkreasidan berinovasi untuk terus berkarya harus menjadi inspirasi dalam mengelola sumber daya pertanian oleh para petani muda milenial. Secanggih apapun teknologi digital, kalau sumber daya pertaniannya tidak memiliki integritas moral berupa kemauan dan sikap mental maka potensi lahan juga akan hilang dengan sendirinya.
PengelolaanTanaman Terpadu merupakan upaya untuk mempertahankan atau meningkatkan produksi pangan secara berkelanjutan dengan memperhatikan sumber daya yang tersedia serta kemauan dan kemampuan petani. Sistem Integrasi Tanaman Ternak adalah intensifikasi sistem usahatani melalui pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan secara terpadu dengan komponen ternak sebagai bagian kegiatan usaha.
kondisisumber daya lahan pertanian, termasuk potensi lahan, kebutuhan pa-ngan, kebutuhan dan ketersediaan lahan, serta strategi mengoptimalkan peman-faatan lahan untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Informasi yang disaji-kan diharapkan dapat memberi gambaran kondisi sumber daya lahan menjelang tahun 2050 dalam rangka memenuhi ke-
98cX. - Agrikultur merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, sumber energi, atau untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam agrikultur biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman, bercocok tanam, atau pembesaran hewan ternak. Dikutip dari Buku SMP/MTS IPS Kelas VIII 2017 Oleh Mukminan, agrikultur dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan. Misalnya pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan. Sementara itu, upaya peningkatan perekonomian sebaiknya diusahakan dengan peningkatan berbagai sektor. Salah satunya dari sektor agrikultur atau pertanian. Baca juga Mengenal Apa Itu Organisasi Pengertian, Unsur, Ciri-Ciri, Prinsip, dan Manfaatnya Baca juga Mengenal Lapisan Atmosfer Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer Para petani kelompok tani di Dusun Parastembok, Desa Jambewangi, Banyuwangi, Jawa Timur mulai dikenalkan dengan teknologi drone. Istimewa Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak, sektor penghasil pangan harus diusahakan agar dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat. Dukungan pemerintah dalam pengembangan agrikultur antara lain berupa pemberian subsidi pupuk serta benih. Hal ini dimaksudkan agar faktor produksi dapat ditekan sehingga harga jual produk dapat bersaing namun terjangkau. Pemerintah juga selalu mengawasi harga-harga produk pertanian dengan tujuan untuk melindungi petani apabila harga barang terlalu rendah. a. Potensi Agrikultur di Indonesia Indonesia sebagai salah satu negara yang termasuk dalam wilayah tropis memiliki potensi pertanian yang sangat baik. Salah satu produk pertanian Indonesia yang berpotensi menjadi andalan adalah produk pertanian segar dalam bentuk buah dan sayuran. Produk lain yang turut menjadi andalan adalah rempah-rempah dan Bahan Bakar Nabati BBN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang banyak untuk produk pertanian. Pada sektor pertanian, Indonesia memiliki beragam jenis tanaman. Hal ini didukung kondisi iklim tropis. Di bidang tanaman pangan, Indonesia memiliki tanaman unggul, seperti padi, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan berbagai varietas yang lain. Sektor pertanian menyerap dari total angkatan kerja di Indonesia dan menyumbang bagi pendapatan nasional Indonesia BPS 2012. Sektor pertanian di Indonesia merupakan kontributor besar dalam pendapatan nasional, penyerapan tenaga kerja, penyediaan pangan, dan penyediaan bahan baku industri. Sektor pertanian juga berperan dalam memeratakan pembangunan melalui upaya pengentasan kemiskinan dan perbaikan pendapatan masyarakat. Selain itu, sektor pertanian juga telah menjadi salah satu pembentuk budaya bangsa dan penyeimbang ekosistem. b. Peran Agrikultur di Indonesia Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan tanahnya subur. Sampai saat ini, sebagian besar masyarakat Indonesia bermatapencaharian sebagai petani. Pertanian atau agrikultur merupakan sektor primer dalam perekonomian Indonesia. Sektor ini merupakan sektor penting untuk menyumbang hampir setengah dari perekonomian. Selain itu, agrikultur juga berperan sebagai penghasil devisa negara melalui ekspor. Pembangunan sektor agrikultur Indonesia sampai saat ini masih belum dapat memberikan sumbangan yang tinggi jika dilihat dari tingkat kesejahteraan pelaku sektor dan kontribusinya pada pendapatan nasional. Pembangunan agrikultur di Indonesia dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional. Pembangunan agrikultur atau pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting, antara lain potensi sumber daya alam yang besar dan beragam, pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar. Termasuk besarnya pangsa terhadap ekspor nasional, besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini, perannya dalam penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan. Potensi pertanian Indonesia besar, tapi pada kenyataannya sampai saat ini sebagian besar petani kita masih banyak yang tergolong miskin. c. Hambatan Pengembangan Agrikultur di Indonesia Pengembangan di bidang agrikultur di Indonesia mempunyai beberapa hambatan, antara lain 1 Skala usaha pertanian pada umumnya relatif kecil; 2 Modal terbatas; 3 Penggunaan teknologi masih sederhana; 4 Sangat dipengaruhi musim; 5 Pada umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga; 6 Akses terhadap kredit, teknologi, dan pasar rendah; 7 Pasar hasil pertanian sebagian besar dikuasai oleh pedagang-pedagang besar sehingga akan merugikan petani; 8 Alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan nonpertanian; 9 Kurangnya penyediaan benih yang bermutu bagi petani. Pembangunan pertanian di masa mendatang bukan hanya untuk memecahkan masalah-masalah yang ada, melainkan untuk menghadapi tantangan globalisasi. Oleh karena itu, pembangunan pertanian di Indonesia tidak saja dituntut untuk menghasilkan produk-produk pertanian yang berdaya saing tinggi, tetapi juga mampu mengembangkan pertumbuhan daerah serta pemberdayaan masyarakat. Tantangan tersebut diharapkan mampu mendorong agar lebih bekerja keras dalam mengembangkan sektor pertanian apabila menginginkan pertanian kita dapat menjadi pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dan dapat menjadi motor penggerak pembangunan bangsa. Rahma Artikel Lain Terkait Materi Sekolah
Penerapan Budi Daya Tanaman Pangan Terpadu pada Kondisi Lingkungan yang Terbatas Hara guna Mewujudkan Ketahanan Pangan NasionalPenerapan Budi Daya Tanaman Pangan Terpadu pada Kondisi Lingkungan yang Terbatas Hara guna Mewujudkan Ketahanan Pangan NasionalABSTRACT Land resources are one of the factors that determine the success of an agricultural business system, because almost all agricultural businesses are based on land resources. Land in the tropics is prone to degradation, including in Indonesia. Soil degradation if it occurs continuously can cause the loss of the ability of the soil as a growth medium for plants. Losing the ability of the soil can cause the soil to become damaged/marginalized. Nutrients and minerals in marginal land are very few or even non-existent so that without special treatment, the land cannot be used as agricultural land. Besides that, the lack of education and knowledge of farmers about land management causes marginal lands to not be used optimally. This also affects the import of food, which makes our country still dependent on other countries. So that indirectly our domestic food security is threatened. In modern agriculture, marginal land can be used as fertile agricultural land, by carrying out a land management process. Conventional land cultivation can be done by land clearing, plowing, harrowing, and basic fertilization and the addition of ameliorative material. However, among the five stages, the fertilization stage is the stage that is considered very important in land management because the effect of fertilization is very dominant in improving soil quality. The fertilizer used in integrated crop cultivation is organic fertilizer. Organic fertilizers are easily biodegradable, so their use in the cultivation of food crops is very important. With the implementation of integrated food crop cultivation, it is expected to increase the productivity of domestic foodstuffs. Increased productivity can be used to meet national food needs. The fulfillment of national food needs will create national food security. ABSTRAK Sumber daya lahan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan suatu sistem usaha pertanian, karena hampir semua usaha pertanian berbasis pada sumber daya lahan. Lahan di wilayah tropis mudah mengalami degradasi termasuk di Indonesia. Degradasi tanah apabila terjadi terus menerus dapat menyebabkan hilangnya kemampuan tanah sebagai media pertumbuhan bagi tanaman. Kehilangan kemampuan tanah tersebut dapat menyebabkan tanah menjadi rusak/marginal. Unsur hara dan mineral di dalam lahan marginal sangat sedikit atau bahkan tidak ada sehingga tanpa adanya perlakuan khusus, lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Disamping itu rendahnya pendidikan dan pengetahuan para petani tentang pengolahan lahan menyebabkan lahan – lahan marginal belum bisa dimanfaatkan secara optimal. Hal itu pun berpengaruh terhadap impor bahan pangan yang menjadikan negara kita masih bergantung terhadap negara lain. Sehingga secara tidak langsung ketahanan pangan dalam negeri kita terancam. Pada pertanian modern lahan marginal dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian yang subur, dengan melakukan sebuah proses pengolahan lahan. Pengolahan lahan secara konvensional dapat dilakukan dengan cara pembersihan lahan land clearing, pembajakan, penggaruan, dan pemupukan dasar serta penambahan bahan ameliorasi. Namun diantara lima tahap tersebut, tahap pemupukan merupakan tahap yang dianggap sangat penting dalam pengolahan lahan karena pengaruh pemupukan sangat dominan terhadap peningkatan kualitas tanah. Pupuk yang digunakan dalam budi daya tanaman terpadu adalah pupuk organik. Pupuk organik mudah terurai sehingga penggunaannya dalam budi daya tanaman pangan sangat diutamakan. Dengan adanya penerapan budi daya tanaman pangan terpadu diharapkan dapat meningkatkan produktivitas bahan pangan dalam negeri. Produktivitas yang meningkat dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Terpenuhinya kebutuhan pangan nasional akan menciptakan ketahanan pangan nasional.
petani dalam sumber daya pengolahan tanaman pangan termasuk